UPA LUK UPN Veteran Jawa Timur Gelar Pelatihan Penanganan dan Tanggap Darurat Bahan Kimia

Unit Pelaksana Akademik Layanan Uji Kompetensi (UPA LUK) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan wawasan keselamatan kerja dengan menggelar Pelatihan Penanganan dan Tanggap Darurat Bahan Kimia. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Rabu, 17 September 2025, pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Pelatihan menghadirkan narasumber Beta Cahaya Pertiwi, S.T., M.T., dosen muda sekaligus peneliti di bidang teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa keberadaan bahan kimia di lingkungan kerja memang tidak bisa dihindari, namun risiko yang ditimbulkan dapat diminimalisasi dengan pengelolaan yang tepat. “Setiap institusi wajib memiliki sistem penanganan bahan kimia yang terintegrasi, mulai dari identifikasi, penyimpanan, hingga prosedur tanggap darurat,” jelasnya.
Materi yang dibahas mencakup identifikasi bahan kimia berbahaya, efek fatal akibat paparan, langkah-langkah pengamanan, hingga pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD). Peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam mengenai simbol bahaya internasional, lembar data keselamatan bahan (MSDS), pencegahan tumpahan, serta mekanisme pelaporan insiden. Selain itu, narasumber menekankan pentingnya budaya kerja yang mengedepankan pencegahan dan keterbukaan dalam melaporkan kejadian darurat tanpa menyalahkan pihak tertentu.
Sesi pelatihan berlangsung interaktif. Peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, akademisi, hingga praktisi industri aktif bertanya seputar penanganan tumpahan bahan kimia, risiko kebocoran gas, serta teknik pemilihan alat pemadam kebakaran sesuai jenis bahan. Beta Cahaya Pertiwi menjawab dengan lugas dan memberikan contoh nyata yang dapat langsung diterapkan di tempat kerja.
Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan, UPA LUK UPN “Veteran” Jawa Timur, Mima Kurniasih, S.AP., M.AB., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan kompetensi yang rutin diadakan untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis dan wawasan aplikatif. “Kami berkomitmen menghadirkan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, terutama dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, UPA LUK berharap peserta dapat lebih siap menghadapi potensi risiko di lapangan sekaligus mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan menjadi bekal penting dalam membangun budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan.(zahro_red.)